Kita emang Pernah benar benar Salah dan Pernah benar benar emang
Benar, tp setidaknya jangan pernah terlalu sering di keduanya, tetaplah
ada di tengah tengah, itu lebih Baik
kita emang pernah
sangat kencang berlari dan pernah sangat dalam terjatuh,tp setidaknya
jangan lupa untuk slalu berdiri Tegak, itu Lebih baik
kita emang pernah sangat Gelap dan sangat terang, tp setidaknya jangan pernah biarkan Redup selamanya
kita emang pernah sangat Rapuh dan sangat Hebat tapi setidaknya kita slalu mampu Tetap Bertahan dalam Keterbatasan
kita
juga pernah sangat Bahagia dan sangat Berduka, tapi setidaknya kita tak
berjalan sendiri, ada keluarga dan sahabat yg menopang
dan
kita Belum tentu di naikan ke atas dan belum tentu juga d turunkan ke
bawah, tp setidak nya kita sadar kita ini masih ada d tengah tengah,
di
tengah tengah Surga dan Neraka, kita masih d lingkaran Pilihan antara
Baik dan Buruk, Hitam dan Putih, Dosa dan Pahala, di sebuah lingkaran yg
di sebut "BUMI"
Kata Kata Bodoh
Minggu, 21 Juli 2013
Hay Cinta
Hay Cinta
apa masih seperti Dulu kau Hina Aku ?
apa masih seperti Dulu kau Hina Aku ?
Hay Cinta
apa masih seperti Kemarin kau Caci Aku ?
Hay Cinta
Apa Masih seperti sekarang kau benci Aku ?
jika itu maumu Hina aku sekencang kencang nya angin berhembus
aku Terima
jika itu inginmu Caci aku setinggi tingginya langit biru
aku Rela
jika itu hasratmu Benci aku sedalam dalamya lautan
aku Ikhlas
karna hanya satu inginku
"Melihatmu Bahagia Dalam Deritaku"
Hay Cinta
Apa Masih seperti sekarang kau benci Aku ?
jika itu maumu Hina aku sekencang kencang nya angin berhembus
aku Terima
jika itu inginmu Caci aku setinggi tingginya langit biru
aku Rela
jika itu hasratmu Benci aku sedalam dalamya lautan
aku Ikhlas
karna hanya satu inginku
"Melihatmu Bahagia Dalam Deritaku"
Aku Mulai Redup Tuhan
Ada yg tiba tiba berlinang di sudut mata
dengan pipi pucat tak punya tawa
melengkung kebawah lagi bibir ini seperti biasa
Aku mulai Redup Tuhan...
Ada yg tiba tiba hilang entah kemana
jiwaku yg terlahir kosong tandus merana
sepertinya turun Hujan lagi
Aku Mulai Redup Tuhan...
ada yg tiba tiba datang menakjubkan
Penat, Jenuh juga Bosan
makan Hati lagi aku hari ini
Aku Mulai Redup Tuhan...
Ada yg Tiba tiba Hitam mencekam
Seperti Terbang lalu Tenggelam
tanpa Cahaya aku Berlari diam diam
Aku Mulai Redup Tuhan...
dengan pipi pucat tak punya tawa
melengkung kebawah lagi bibir ini seperti biasa
Aku mulai Redup Tuhan...
Ada yg tiba tiba hilang entah kemana
jiwaku yg terlahir kosong tandus merana
sepertinya turun Hujan lagi
Aku Mulai Redup Tuhan...
ada yg tiba tiba datang menakjubkan
Penat, Jenuh juga Bosan
makan Hati lagi aku hari ini
Aku Mulai Redup Tuhan...
Ada yg Tiba tiba Hitam mencekam
Seperti Terbang lalu Tenggelam
tanpa Cahaya aku Berlari diam diam
Aku Mulai Redup Tuhan...
Sesekali
Sesekali aku ingin Lihat Senyum indah itu lagi
Yg membuat waktu terasa sejenak terhenti
Sesekali aku ingin menatap Mata Redup itu Lagi
Yg mengundang Deru Hujan di malam Hari
Sesekali aku ingin menyentuh Pipi Merah itu lagi
Yg membuat Mawar merah Layu tak Berduri
Sesekali aku ingin menyaksikan tingkah Bodoh itu lagi
Yg membuat Kunang kunang serta Kupu kupu Menari Berseri seri
Sesekali aku ingin kembali ke masa itu lagi
Yg Membuatku Hebat, Terang dan Bersayap
sesekali, sesekali dan sesekali hingga beberapa kali
sampai akhirnya hilang Tak Berarti
Yg membuat waktu terasa sejenak terhenti
Sesekali aku ingin menatap Mata Redup itu Lagi
Yg mengundang Deru Hujan di malam Hari
Sesekali aku ingin menyentuh Pipi Merah itu lagi
Yg membuat Mawar merah Layu tak Berduri
Sesekali aku ingin menyaksikan tingkah Bodoh itu lagi
Yg membuat Kunang kunang serta Kupu kupu Menari Berseri seri
Sesekali aku ingin kembali ke masa itu lagi
Yg Membuatku Hebat, Terang dan Bersayap
sesekali, sesekali dan sesekali hingga beberapa kali
sampai akhirnya hilang Tak Berarti
Terima Kasih tuhan Dia Begitu Indah
Terima Kasih Tuhan Untuk kotak Ingatan nya
kurekam Hal Hal indah tentang nya
kuputar ulang kapanpun aku suka
Terima Kasih Tuhan untuk Takdirnya
Pertemuan Singkat Menakjubkan
yg berujung indahnya Penyesalan
Terima kasih Tuhan untuk Pelajarannya
Mengenal salah satu Bidadarimu
untuk Mendewasakan Diri Lalu Pergi
Terima Kasih Tuhan untuk Waktunya
Puisi ku Bersuara lambat Romantis dan Berdebu
Bibirnya Yg Teduh Berpipi Mawar BerMata Redup
Terima Kasih Tuhan... Dia Begitu indah...
Engkau Yang Berlarut ku Cinta
Hujan mulai Turun
Turun untuk Sekedar
Sekedar berbisik
Berbisik melentik dalam Denting
Denting Denting Nya mengenai Tanganku
Tanganku yg Berduri
Berduri kan Ego
Ego Yg meracuni hadirnya Hingga Pergi
Pergi berlalu tanpa kembali
kembali ke sisi
sisi hati yg gerimis
gerimis hitam berbunyi Teduh senyum dirimu
Dirimu untuk kamu
Kamu yg bersosok engkau
Engkau yg Berlarut ku Cinta
Cinta yg diam ku sentuh Pelan Pelan namun membunuh
Minggu, 23 Juni 2013
Kamu...
Sebuah Buku
Kamu
Terlahir Sebagai sebuah Cerita dan dengan tanpa pernah Tau Entah Bagai
mana Perasaan yg Tuhan Rasakan Saat Menuliskannya hingga tercipta sebuah
Buku Terindah yg d beri Judul IMELDA, dan tidak di jual d toko buku
manapun,
aku hanya bisa membacanya Lewat bahu malaikat dan hatiku yg penuh Mimpi dengan Racun d setiap bait nya
Surga Dalam Senyum
Aku memang tak pernah tau surga itu tempat seperti apa,
Tuhan menjanjikan indah di sana, tp aku tak pernah ingin pergi kesana,
jika aku punya senyummu yg paling indah ini, aku tak perlu pergi ke surga,
cukup tinggal disini saja , menikmati senyummu, menjaganya agar tetap indah,
lalu untuk apa aku pergi ke surga,
sementara aku punya surga ku sendiri, dalam senyummu....
Ga pengen...
ga Pernah Pengen dia Kembali
ga Pernah Pengen milikin dia lagi
cman pengen Liat dia bahagia dengan Pria Pilihannya
menikah, Punya Anak, ampe nenek kakek ampe punya Cucu
itulah bahagiaku untukmu
itulah caraku mencintaimu
IMELDA
Langganan:
Postingan (Atom)